Krisis Pangan Menghadang, Tumpang Sisip Padi Gogo Digalakkan
Tantangan dalam pemenuhan pangan bagi masyarakat Indonesia saat ini terus menghadapi tantangan. Pemanasan global berdampak pada perubahan iklim diberbagai belahan dunia yang menyebabkan Elnino atau kemarau yang panjang. Hal ini tentu saja akan berdampak pada ketersediaan pangan khususnya padi yang terganggu akibat rendahnya curah hujan dan pergeseran musim tanam. Tantangan lain subsektor tanaman pangan adalah, kenaikan dan kelangkaan sarana produksi seperti pupuk dikarenakan jalur logistik dan pasokan yang terhambat karena adanya konflik Rusia dan Ukraina serta yang terbaru adalah perang di Palestina. Strategi pemenuhan pangan melalui impor juga tidaklah tanpa resiko mengingat negara eksportir pun mengalami tantangan yang sama sehingga kemampuan mandiri pangan menjadi pilihan utama bagi Indonesia.
Kementerian Pertanian saat ini telah merancang program Penambahan Areal Pertanaman (PAT) diantaranya dengan Program Tumpang Sisip (TUSIP) Pagi Gogo-Perkebunan. Progam ini merupakan strategi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, setelah sebelumnya sukses dengan Program Upaya Khusus Pajale dilahan sawah irigasi, maka kini areal lain diluar sawah irigasi seperti areal perkebunan diharapkan dapat dioptimalkan dengan penanaman padi gogo. Diharapkan dengan penambahan padi gogo di lahan perkebunan dapat diperoleh kenaikan produksi beras guna memenuhi pangan masyarakat. Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk mensukseskan program tersebut, tercatat berdasarkan usulan terakhir terdapat 3.157 Ha potensi TUSIP di Provinsi Gorontalo tersebar di Gorut sebesar 1.500 ha, Pohuwato 1.000 ha, Kab Gorontalo 300 ha, Boalemo 250 ha dan Bone Bolango 107 ha.
Selasa (23/5/2024) PJ Satgas Darurat Pangan Provinsi Gorontalo Kapus PSI PKH Dr. drh Agus Susanto, MSi, bersama Direktur Perbenihan Hortikultura Dr Inti Pertiwi Naswari, Kepala BSIP Gorontalo Dr Sumarni Panikkai, Kadistan Gorontalo Utara Asrin U Menu, M.Si serta tim melaksanaan verifikasi lapang untuk pelaksanaan kegiatan PAT seperti Program Pompanisasi dan Tusip padi Gogo di Kecamatan Sumalata Timur melalui verifikasi ini diharapkan dapat diperoleh informasi yang valid utamanya untuk calon petani dan calon lokasi lahan pelaksanaan kegiatan penambahan areal tanam padi. Dr Agus Susanto saat verifikasi lapang mengingatkan bahwa situasi global yang terus bereskalasi menjadikan kesuksesan program tusip menjadi pilihan satu-satunya yang perlu gapai oleh seluruh stakeholder, dengan mendorong petani untuk meningkatkan luas tanam padi dengan didukung dengan bantuan pemerintah.